Wednesday, May 23, 2018

Jiwa-jiwa Yang Sakit - 1

Dalam berteman yang namanya senda gurau, bercanda, berantem itu adalah hal biasa. Sering kita ledek-ledekan, tersinggung, marah, trus besoknya baikan lagi. Itu hal lumrah. Berantem sampai ngeselin sekalipun, bahkan sampai maki-maki lalu beberapa lama kemudian baikan lagi, juga hal biasa. Begitulah berteman, baik di lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, kampus, bahkan kantor. Kita pasti mengalami hal demikian. Sering kita terbawa emosi, tidak bisa menjaga perasaan, kita menyakiti perasaan teman atau saudara kita, atau memang teman kita itu baperan, mudah tersinggung, gampang merajuk, lalu marah. Namun beberapa waktu kemudian baikan lagi, bercanda lagi, kompak lagi.

Namun dari sebegitu banyak kisah pertemanan, ada orang-orang yang berprilaku aneh. Beberapa orang ini punya sifat yang senang membuat susah orang lain. Jika Anita berteman dengan Tesi dan Rubi seperti orang kebanyakan. Namun Anita ntah dengan alasan apa, selalu menyusahkan Tesi. Kisah-kisah seperti bawang putih bawang merah di sinetron banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apabila Tesi meminjam sesuatu ke Anita, ia selalu menolak, menghindar atau tidak memberikannya. Tetapi jika Rubi yang meminjam, Anita dengan senang hati memberikannya.

Hal ini pun sering kita temui dalam kehidupan pekerjaan kita di kantor. Ketika seseorang dari bagian tertentu meminta kertas, kebutuhan kantor atau uang operasional atau kebutuhan lainnya, maka teman kita yang punya wewenang dengan hal tersebut menolaknya dengan alasan apa pun. Tetapi jika teman lain dari bagian lain yang memintanya, dengan surat resmi atau lisan, langsung dipenuhi permintaannya. Banyak juga kita temui orang-orang di kantor ini yang memiliki sifat yang aneh. Kalau kita meminjam istilah SMS, orang-orang seperti ini akan merasa Senang Melihat orang Susah dan Susah jika Melihat orang lain Senang. Tidak dimanapun dan kapan pun kita pasti bertemu dengan orang atau teman seperti ini. Inilah karakter manusia dengan jiwa yang sakit. Ada sifat dengki berkarat dihatinya.
Anita akan merasa bangga dan berjasa ketika Rubi berterima kasih atau ditolongnya sementara Anita pun akan senang ketika dia bisa menghambat Tesi, membuat Tesi sulit meskipun itu temannya sendiri. Bahkan di beberapa keadaan, kita temui bagaimana seseorang bangga sekali bisa memberikan Tas, Kaos, Topi yang didapatnya dari kantor bila memberinya kepada teman atau tetangganya. Mereka bisa-bisanya mengambil jatah dan hak orang lain untuk diberikan ke orang yang kira-kira akan memberikanya pujian, sanjungan. Sungguh aneh. Tapi itu terjadi dan banyak diantara saudara dan teman kita yang seperti itu.

Jiwa-jiwa yang sakit ini hanya bisa diobati dengan Doa dan keinginan kuat dari mereka untuk mengubah prilakunya. Tetapi yang terjadi adalah sangat jarang mereka menyadari, mengakui prilakunya tersebut. Adapun jika ada temannya yang menegurnya, kamu kok gitu sih sama dia. Selalu dan pasti dijawab, halah biarin aja, hah dia ini, dia mampu kok, aah dia ga butuh-butuh amat kok, dia mah biasa digituin, oh dia aja ga marah kok kamu yang sewot.

Semoga momentum Ramadhan ini bisa menyadarkan kita untuk menyembuhkan jiwa-jiwa kita yang sakit.

No comments:

Post a Comment

Guru Corona

Corona mengajariku: Untuk Hidup Sehat , selalu mencuci tangan dengan sabun, bersih-bersih badan, mandi, kalau habis dari luar rumah, apala...