Sunday, May 6, 2018

Jangan Lupa Bahagia


Lupa? Bahagia bisa lupa ya? Ternyata bisa lho.. Mosok sehhh.. Iya karena tekanan. Tekanan opo toh.. Tekanan jiwa. Tekanan jiwa yang disebabkan oleh beban kerja, lingkungan yang ga kondusif, baik lingkungan kerja, lingkungan bertetangga atau lingkungan keluarga. Sehingga menjalani hidup itu terasa berat sekali dan selalu dituntut oleh target-target, pengen tampak sempurna, jaim, pengen dipuja, disisi lain menjadi beban berat untuk menggapainya.

Bahagia itu Sedehana
Anda bisa menarik bibir anda ke kiri dan kanan alias tersenyum itu sudah merupakan bagian dari bahagia. Gak terpaksa. Lepas. Dan berasal dari dalam jiwa anda merasakan sesuatu yang bisa bikin anda tersenyum itu. Jadi kalau ada istilah "Bahagia itu Sederhana" ya emang benar. Masalahnya yang sederhana itu pun seringkali sulit kita dapatkan. Alih-alih mau memberi surprise pada atasan anda, tapi karena kusutnya pikiran atasan anda, anda malah dapat respon yang jutek, nyebelin, nyakitin hati, alih-alih mau berbagi kebahagiaan eeh malah kekesalan yang didapat. Itu lah yang sering kita hadapi terutama masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
Bangun tidur, sudah mendapati kondisi yang menjengkelkan, pembantu di rumah lupa menyeterika baju seragam. Lalu anak telat bangun, mulailah buru-buru antar ke sekolah, jelas macet toh berangkat ke kantor, tensi mulai naik. Sampai di kantor, telat absen, stres kecil muncul. Lalu atasan minta bahan rapat, ternyata belum kelar, agak pitam, dan seterusnya dan sebagainya. Jika setiap hari anda berhadapan dengan keadaan seperti itu, bagaimana anda bisa bahagia.
Lalu bagaimana kita menjaga agar tetap bahagia? Hargailah diri anda. Ya diri anda sendiri. Puji lah diri anda jika berhasil menyelesaikan tugas. Sukses presentasi. Beli es krim untuk mengapresiasi jika anda lulus ujian SIM. Belikan kue kecil sepulang kerja untuk anak dan istri anda. Itu trigger untuk tetap membuat anda tetap bahagia. Sering-seringlah tersenyum atas apa yang anda rasakan. Karena semua kondisi itu terjadi atas ijin Tuhan. Jika anda dihina orang, jangan kesal, bisa jadi Tuhan mengutus mereka untuk menguji kesabaran anda, senyum aja. Jadi bahagia itu sederhana, yaitu dengan mengapresiasi diri anda sendiri aja sudah cukup. Nah setelah anda terbiasa dengan hal-hal sederhana mulailah menabung untuk piknik.

Bahagia itu Obat Awet Muda
Hidup gak beban itu banyak dicari orang. Tapi bagaimana mau hidup tanpa beban di zaman now, di saat harga-harga kebutuhan mahal, tarif listrik meningkat, BBM dsb itu membebani pendapatan anda. Belum lagi kemacetan, prilaku ugal-ugalan pengendara di jalan, prilaku penumpang komuter yang egois semua memancing emosi anda. Jadi bagaimana anda bisa Bahagia dengan kondisi seperti itu. Ya jalan satu-satunya dengan mengikuti kegiatan ice breaking, outbound, games-games. Orang yang tidak bahagia atau kurang bahagia memang harus mengikuti kegiatan seperti sebagai latihan. Ya latihan. Karena tidak semua orang bisa dengan serta merta menerima perubahan, ada orang yang wajahnya sulit untuk tersenyum. Kondisi ini benar adanya dan banyak kita temui di kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pernah difilmkan dengan judul Yes Man yang dibintangi Jim Carrey. Yes Man adalah sebuah film komedi Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2008. Film ini berdasarkan kisah nyata dan buku yang diterbitkan tahun 2005 dan ditulis oleh pelawak Britania Danny Wallace. Bukunya berjudulkan The Yes Man. Daniel Wallace memiliki peran kameo dalam film ini. Film ini menceritakan tokoh Carl Allen yang diperankan oleh Jim Carrey. Carl adalah seorang pemurung yang suka menyendiri dan selalu mengatakan tidak pada kawan-kawannya. Maka pada suatu hari ia mencoba mengatakan "iya" pada setiap permintaan orang dengan segala akibatnya. Bayangkan hanya untuk mengatakan "Ya" saja, Carl berat sekali.

Kita sering ketemu dengan orang seperti Carl, bahkan di acara outbound yang dikemas untuk hepi-hepi sekalipun banyak yang membicarakan pekerjaannya. Oh my.. Benar-benar workaholic sekali mereka. Atau lagi pelesiran dengan keluarga pun mereka masih disibukkan dengan telepon, wa yang menanyakan pekerjaan. Bagaimana mereka bisa bahagia? Yang ada malah stres. Jika anda siang malam mikirin kerjaan, kerjaan mah tidak ada habisnya, bahkan setelah anda pensiun atau meninggal ada orang lain yang melanjutkannya. Jadi bahagiakan diri anda sebelum sakit yang merenggutnya. Bahagia itu membuat panjang umur. Ketika libur ya libur lah, matikan hp anda. Ketika anda outbound, rekreasi ya nikmatilah jangan ngomongin pekerjaan. Saya pernah ketemu atasan yang bangga ketika ia tidak pernah cuti. Bahkan saking bangganya ia bilang saya seminggu melahirkan saja sudah masuk kerja. Helloooo... What the hell is that. Pimpinan kok ga tau arti cuti. Anda tahu tidak makna cuti. Bahkan di beberapa perusahaan Swasta, BUMN, cuti itu dibayar. Tujuannya untuk apa, supaya anda fresh kembali, seperti hp yang direcharge. Siap untuk bekerja kembali dengan pikiran jernih. Dan cuti itu untuk mengecek kinerja anda selama ini. Dengan cuti pekerjaan anda akan dihandle orang lain, dan kita jadi tahu yang kita kerjain selama ini benar atau salah. Kalau salah ya diperbaiki tanpa harus marah. Jadi kalau setelah melahirkan seorang ibu tidak cuti, kasihan sekali bayinya hehe. Ini kejadian nyata di tahun 1990an. Gak cuti kok bangga. Jadi ambil lah cuti anda. Tabung lah duit anda, nikmatilah hidup ini dengan piknik atau rekreasi. Buka mata dan hati anda, ambil inspirasi dari negara atau daerah yang anda kunjungi.

Semoga anda Bahagia
Always be happy guys

No comments:

Post a Comment

Guru Corona

Corona mengajariku: Untuk Hidup Sehat , selalu mencuci tangan dengan sabun, bersih-bersih badan, mandi, kalau habis dari luar rumah, apala...