Tuesday, March 22, 2016

Transportasi Berbasis Aplikasi

Urusan Transportasi khususnya Taxi jadi teringat kejadian beberapa tahun lalu.
Pada saat kunjungan kerja di palembang, kami ingin jalan2, setelah agak lama menunggu, berhentilah taxi yg kami cegat di pinggir jalan. Setelah masuk, sopir pun bertanya, dari jakarta ya mas, iya, lalu dia bilang seumur2 saya narik disini baru kali ini saya dicegat dijalan seperti ini. Nah lo.. Trus bapak dapat penumpangnya dari mana? Kami biasa mangkal di hotel saja. Seperti ini abis antar penumpang ke bandara, kami balik lagi ke hotel. Oo gitu..

Pernah juga beberapa kali ketemu angkot2 yg unik di beberapa daerah. Kejadian juga beberapa tahun lalu. Angkot2 di Palu, Batam waktu itu tidak memiliki trayek, lalu? Ya ketika kita mencegat angkot, seandainya kosong, maka tujuan kita menjadi tujuan utama dari angkot tersebut. Namun ketika kita cegat angkot yg terisi maka kita akan ditanya ke mana, daerah mana? Nah seandainya tujuan kita sejalan dengan tujuan angkot itu maka kita bisa naik tetapi kalau tidak searah maka kita harus menunggu angkot dengan tujuan kita. Ada2 saja.

Begitu juga di Bali, kita akan kesulitan menemui angkot berseliweran di daerah ini. Rental sepeda, motor, mobil menjadi andalan disini.
Sebenarnya tidak ada yg salah dengan transportasi berbasis aplikasi online seperti Gojek, Uber dan Grab sejauh pas penerapan di kota mana diterapkannya.
Seperti di Medan ini. Disini tidak ada ojek, ada pun di kota2 pinggiran, di kampung2 namanya RBT. Di kota adanya becak dayung (sepeda) dan becak mesin (bentor). Nah begitu gojek masuk dgn aplikasinya semua dimudahkan, konsumen bisa bepergian dengan mudah, belanja gampang, pesan makanan tinggal buka aplikasi dan gak timbul gesekan dengan pihak taxi, angkot dan becak.

Saya pikir, jika transportasi berbasis online ini diterapkan di daerah2 yg belum berkembang sarana transportasinya, kemungkinan ia akan sangat membantu konsumen dalam hal ini penumpang. Daerah2 yg sulit kendaraan umum atau taxinya tidak memadai atau angkotnya yg sore dan malam hari sudah tidak beroperasi lagi tentunya penumpang akan sangat tertolong dengan kehadiran transportasi online ini. Terutama para pendatang atau wisatawan yg kebetulan sedang berkunjung atau pegawai2 yg sedang dinas ke daerah daripada menyewa mobil lebih baik menggunakan taxi atau ojek online

Tetapi manakala penerapannya di daerah yg sudah jenuh dgn moda transportasinya seperti Jakarta dan Bandung yg ada kejadian di lapangannya ya seperti yg terjadi sekarang2 ini, demo taxi biasa, sebelumnya gesekan opang (ojek pangkalan) dengan ojek online, begitu juga di Bandung, ojek online tidak berani menggunakan seragamnya karena takut dipukuli ojek biasa. Tetapi beda halnya di Medan. Masyarakat sangat terbantu dan transportasi lain tidak terusik sama sekali

Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi termasuk dalam hal ini ojek dan taxi online apalagi tarifnya murah dan pelayanannya baik. Yg kita butuhkan adalah bagaimana beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini. Apakah bersinergi dgn yg online, memindahkannya ke daerah tidak jenuh, berkolaborasi dengan layanan lain, seperti rental, penginapan, kuliner dsb

Yang pasti, kehadiran transportasi online sangat dibutuhkan masyarakat yg dengan cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi

Be changed !

Monday, March 21, 2016

Ilmu Pasrah

Tulisan ini dikutip dari FB Saptuari Sugiharto
Hari ini saya belajar ilmu pasrah pada jenazah yang saya sopiri..
Ketika keluar dari RS Sardjito Jogja menuju rumah duka, saya tidak menyalakan sirene terus, Jogja masih terlalu pagi untuk diributkan dengan bunyi sirene, di tiga perempatan ringroad saya memilih mematikan sirine.. Menunggu 1-2 menit lampu merah menjadi hijau baru jalan lagi, jenazah itu pasrah gak komplain untuk buru-buru..
Ketika masuk jalan yang berbatu, ambulance berguncang, badan kami menahan gaya beban, jenazah itu tetap tenaaang telentang di kursi belakang, pasraaah..
Saya yakin kalo AC mobil pun saya matikan, dia tetap tidak komplain seperti penumpang taksi.. Pasraah saja..
Ketika jenazah diturunkan dari ambulance, disambut ibu-ibu yang akan memandikan, jenazah itu juga pasrah, baju dilucuti, aurat terlihat, pasrah tanpa perlawanan...
Selanjutnya jenazah dikafani, memakai baju kebesaran untuk menghadap Tuhan, pun tidak bisa menolak.. diam.. pasraah.. Sampai nanti ditimbun tanah, dan ditinggalkan sendirian..
Jadi jenazah itu level pasrah paling tinggi manusia, dah gak bisa ngapa-ngapain, dah gak bisa komplain..
Selama dijidat masih masih labelnya manusia hidup! Hati ini gampang sekali panas, lelah, jenuh, maunya protes dan komplain terus, dan setan di kanan kiri nyalain kompornya biar makin panas..
Entah sudah berapa puluh kali saya menerima curhatan seperti ini,
"Mas Saya sudah melakukan seperti yang mas Saptu suruh, sholat sudah tepat waktu, tapi bantuan dari Allah tak kunjung datang.. Rasanya saya pengen nambah hutang di tempat lain biar debt colector itu gak datang-datang lagi.."
"Mas, saya capek.. Kayaknya doa saya gak dikabulkan Allah, ibadah sudah saya geber, tapi hutang saya tetep gak lunas-lunas, sampai saya bosan sendiri.."
"Mas Saptu mas enak nulis kayak gitu, hidup itu gak semudah c*oc*otnya para entrepreneur, buat kami yang jadi karyawan, gaji aja pas-pasan buat hidup! Kalo gak ngutang kapan saya bisa punya barang.."
Dan masih banyak keluhan lainnya..
Saya jawabnya enteng saja: "dulu kita ini nunda sholat bertahun-tahun, ibadah bolong-bolong belasan tahun, baru taubat dua bulan sudah ngeluh.. Baru sholat tepat waktu sebulan aja dah nuntut banyak ke Allah.. Emang kita ini gak punya malu ya bro!"
Atau saya jawab begini:
"Coba intropeksi dialog dengan hatimu, mungkin selama ini yang dicari masih solusi, bukan ampunan Allah. Sholat tepat waktu, tapi fokusnya tetap bebas dari debt colector, bukan fokus ke ampunan Allah.. Visinya dah beda, jadinya malah sholatnya gak khusuk, karena wajah debt colectornya yang terus terbayang.."
Ilmu pasrah itu, ketika kita sudah menyerahkan total masalah kita ke Allah... "Wiss pokoke nderek panjenengan duh Gusti Allah.. Manuuut mau apakah saja! Toh aku ini hanya hambaMu, dan Engkau adalah SATU-SATUNYA Tuhanku.. "
Kalau tidak minta dan pasrah PadaMu ya Allah, aku ini mau minta pada siapa?
Dukun berambut gimbal?
Batu sesembahan tanpa kolor?
Punden Berundak?
Sarkofagus?
Karpet ajaib dari pedagang Gujarat?
Fosil Dinosaurus berkawat gigi?
Tetangga saya 12 tahun belum dikaruniai anak, berobat sudah kemana saja.. Ketika memilih pakai ilmu pasrah, doanya makin digenjot tekun, gak lagi itung-itungan 1-2 bulan protes, langsung mbrojol anak lelaki kembar, setahun kemudian lahir 1 lagi anak perempuan..
Tetangga saya yang lain sebelum nikah sudah divonis dokter, "istrimu ini punya kelainan, kalian akan susah punya anak.."
"Wah, dokter ngomong kayak gitu aku panas mas, aku tetep nikah, tiap berdoa aku nangis-nangis, aku pasrahkan Allah totalan yang punya pabrik anak.. Lah, enam bulan kemudian istriku hamil, anakku sekarang sudah dua malah.."
Atau yang ini, hutang kartu kreditnya sudah membuatnya muak! Ingin rasanya berontak!Dengan gagah perkasa dia datang ke bank, sambil ngomong:
"Pak, saya ini sudah bangkrut sebangkrutnya, bapak mau mutus urat nadi saya pun gak ada keluar duitnya! Mau bapak kirim 10 debt colector pun ke rumah tiap hari saya pasrah.. Terserah deh mau diapain aja, silahkan bongkar isi rumah saya, kalau perlu kita umumkan di masjid biar seluruh warga kampung tau dan jadi saksinya.."
Akhirnya malah pihak bank melunak, dibuatkan surat untuk melunasi pokok hutangnya saja, gak ada beban bunga yang ditagihkan.. Wiss ngenessss bank-nya, daripada harus mutus urat nadi orang.. Hehe
Begitulah ilmu pasrah, ketika menyerah, dah angkat tangan pada ketentuan Allah,
justru nanti ketika hati sudah lossss..
Sudah gak ada beban...
Sudah gak kemrungsung..
Sholatnya jadi lebih khusuuuk..
Saatnya Ampunan Allah datang, dan semua masalah akan ketemu solusinya..
Min haitsu la yahtasib (dari jalan yang tidak disangka-sangka)
"Dan MINTALAH pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk.."
[QS Al Baqarah: 45]
Selamat pasrah..
@Saptuari

Friday, March 11, 2016

BPS: 10 Lembaga Statistik Terbaik Dunia

Awal Maret 2016 ini, keluarga besar BPS banyak menerima tulisan perihal kedudukan BPS di mata dunia internasional, yang ditulis oleh Kadir Ruslan, staf Seksi Evaluasi dan Pelaporan Statistik Tanaman Pangan. Di waktu yang bersamaan, Kepala BPS Suryamin sedang di New York untuk menghadiri suatu acara yang berkaitan dengan dunia perstatistikan. Rupanya tulisan Kadir tersebut direspon Suryamin, dengan mengirim pesan kepada jajaran eselon 1 dan 2.  Berikut ini isi berita tersebut (tanpa pengeditan). Kutipan dari Komunitas BPS

Kadir Ruslan
TERBAIK DUNIA
Siang tadi saya ke Gramedia Depok. Di sana ada sebuah buku yang menarik perhatian saya. Judul buku itu "123 Prestasi Indonesia yang Mengguncang Dunia".
Ketika membaca judulnya, sejumlah prestasi Indonesia di gelanggang antar bangsa seketika bermunculan di benak saya, misalnya Rudi Hartono yang menjuarai All England 8 kali berturut-turut.
Tak dinyana, ketika sampai di halaman 127, saya sedikit tertegun ketika membaca tulisan yang tak secuil pun terlintas di benak saya: "BPS Terbaik Dunia". Entah mengapa, buku yang ringan itu tiba-tiba menjadi berat.
Saya terharu ketika memandangi gambar gedung kantor yang di depannya ada kolam air mancur dengan lambang sigma yang berdiri kokoh di tengahnya itu.

Di buku itu disebutkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan salah satu dari 10 kantor statistik terbaik di dunia. Ketika para wakil rakyat sibuk studi banding ke luar negeri, BPS justru menjadi acuan dan tempat belajar banyak negara di kawasan Asia-Pasifik.
Disebutkan pula bahwa BPS merupakan kantor statistik di dunia yang tercepat dalam merilis angka inflasi, bahkan lebih cepat dari kantor statistik Australia.
Tiba-tiba saya teringat kawan-kawan sejawat di Gedung 2 yang lampu ruangannya selalu tetap menyala selepas adzan magrib berkumandang di setiap akhir bulan. Mereka lembur menghitung inflasi.
Saya juga teringat kawan-kawan yang berkelana di lorong-lorong pasar setiap bulan, di 82 kota, hanya untuk mengecek perkembangan harga-harga barang, mulai dari harga komputer jinjing hingga harga cabai keriting.
Disebutkan pula bahwa BPS mampu menyelenggarakan survei untuk memotret konsumsi rumah tangga dalam skala yang masif secara konsisten setiap tahun, bahkan lebih dari satu kali dalam setahun. Di banyak negara, survei serupa hanya bisa dilakukan sekali setiap 5 tahun.

Bukan main hebatnya. Lagi-lagi saya sekita teringat kawan-kawan sejawat yang susah payah mewawancarai ratusan ribu sampel rumah tangga, mulai dari yang paling kooperatif hingga yang paling cuek, yang tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Boven Digul, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Kebanggaan ini untuk kalian, yang telah sabar dan penuh dedikasi mengintrogasi responden berjam-jam lamanya dengan berbekal kuesioner yang konon jumlah pertanyaannya lebih dari 300 itu.

Respon dari Pak Suryamin
Assww Bpk2 ibu2  Es1 dan Es2 Pusat dan Daerah yg saya banggakan. Adanya pihak independen yg menilai BPS tercinta masuk 10 terbaik Dcunia sy sampaikan sbb:
1.Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kpd Allah SWT Tuhan YME atas keberhasilan kita.
2. Terima kasih kpd seluruh jajaran atas segala upaya dan perjuangannya yg sangat keras
3. Walau kita sdh berhasil masuk 10 terbaik dunia, tapi ini bukan akhir perjuangan, strategi dan upaya kita. Tetapi terus hrs dipacu krn tantangan semakin besar
4. Kebanggan ini menginspirasi sy mengirimkan berita (tulisan sdr Kadir dg modifikasi sdkt)  kpd bbrp menteri, semua kep LPNK bahkan lingkungan istana. Dan mereka sangat bangga dan mengapresiasi sangat tinggi kpd kita, BPS.
5. Utk itu mari kita pertahankan dan tingkatkan prestasi kinerja kita utk kemajuan BPS dan NKRI tercinta.
6. Selamat berjuang menyelesaikan tugas2 besar kita di tahun 2016 ini, Sensus dan survei2 yg sangat penting.
7. Sekali lagi terima kasih semoga Allah SWT, tuhan YME selalu memberikan kekuatan dan kemudahan juga memberikan pahala yg setimpal kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.
8. Salam dari New York.  Alhamdulillah banyak negara2 maju dan lembaga internasional  juga  mengapresiasi kinerja BPS Statistik-Indonesia
Wassalan.


Komen utk kekaguman Kadir Ruslan:
Kita semua salut BPS bisa tercatat di buku itu dgn segudang prestasi. Semua org selalu melihat HASIL tapi sedikit yg melihat PROSES. Hasil yg baik tentu HARUS dipertahankan.
Tapi PENGORBANAN mencapai itu juga Harus diperhatikan. Petugas yg mengalami kecelakaan, sakit karena tugas, kantor yg dibakar, teman2 yg menghadapi amuk massa, dsb dst. Memang TK sudah dinaikkan. Instansi lain pun demikian. Tapi prestasi mereka tidak maksimal. Ke depan bisakah kita lebih MEMANUSIAKAN pegawai BPS, insan BPS, yg sudah memiliki LOYALITAS Dan DEDIKASI yg sangat tinggi ini.
Standar yg sudah ada dipertahankan. Tetapi Target ke depan kita benahi beberapa hal untuk kebahagiaan Lingkungan, baik Internal maupun Eksternal:
- Bisakah kita menggunakan pihak ketiga saja seperti karyawan/petugas kontrak seperti penyuluh pertanian dan PNPM. Disiapkan anggarannya shg pegawai kita benar2 FOKUS sbg pengawas tidak dipusingkan dgn jadwal ke lapangan, tumpang tindihnya pelatihan dan pengembalian hasil survei
- Bisakah kita menyediakan suvenir2 kecil seperti gantungan kunci, pulpen, topi, kalender atau apalah buat masyarakat kita, dan secara rutin memberikan apresiasi utk responden2 aktif dan baik yg mendukung kinerja kita
- Bisakah kita di level atas dan Humas lebih sering membumikan hasil survei yg dilakukan
Jadi
- Pegawai kita sehat sejahtera fisik dan batinnya
- Masyarakat lebih akrab dgn kita karena sebagian mereka dilibatkan sbg surveyor yg otomatis meningkatkan lapangan kerja
- Juga masyarakat lebih kenal dan 'ngeh' atau melek data karena bahasanya mudah mereka pahami
Saya yakin prestasi internasionalnya lbh meroket lagi

Guru Corona

Corona mengajariku: Untuk Hidup Sehat , selalu mencuci tangan dengan sabun, bersih-bersih badan, mandi, kalau habis dari luar rumah, apala...