Friday, July 14, 2017

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Sudahkah kamu berbohong hari ini? Kalau belum, bagus. Artinya kamu masih sayang sama tubuhmu sendiri. Karena pada dasarnya berbohong membuatmu menghadapi kehancuran-kehancuran kecil dari otak sampai hati. Masih nggak setuju kalau berbohong itu nggak baik bagi kesehatan? Setelah baca artikel ini dijamin kamu nggak akan kepingin berbohong, sekalipun hanya white lies, apalagi bohong untuk menutupi kebohongan lainnya.

Setiap orang rata-rata berbohong satu sampai dua kali sehari. Nggak cukup sampai di situ saja, rata-rata tiap orang juga punya alasan buat melegitimasi kebohongannya. Misalnya, "Mending aku bohong daripada menyakiti hati dia,". Atau "Daripada aku yang kena masalah,”. Apapun alasannya, berbohong itu nggak baik. Bukan hanya untuk kehidupan sosial dan buruk bagi orang yang dibohongi, berbohong justru malah merugikan orang yang mengucapkan kebohongan itu sendiri.
Ketika bibirmu baru saja mengucapkan kebohongan, tubuh melepas kortisol ke otak. Kortisol adalah hormon yang menyediakan energi dan mengendalikan stress. Kortisol hanya akan dilepas ketika tubuh dalam stress baik fisik maupun emosional. Artinya, ketika kamu berbohong, tubuh merasa stress dan mengirim sinyal ke otak berupa hormon kortisol.

Segera setelah kamu berbohong, otak akan kembali mengingat mana fakta-fakta yang benar dan mana yang berupa kebohongan. Artinya otak harus bekerja lebih keras. Ketika kamu harus mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebohongan itu, otak kembali harus mempertimbangkan hal yang seharusnya mudah jadi sulit karena mengulangi proses pemisahan antara fakta dan kebohongan. Ini terjadi dua hingga sepuluh menit setelah kebohonganmu terucap.

Selanjutnya, kamu jadi takut ketahuan. Karena khawatir, kamu akan mencoba menutupi kebohongan tersebut dengan bersikap lebih ramah atau lebih baik ke orang lain. Atau kamu mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa kamu berbohong kan gara-gara mereka, bukan salahmu. Keduanya sama-sama meningkatkan stress dan membuat kamu lebih emosional. Menutupi dan menyembunyikan sesuatu itu sulit, 'kan?

Pernah mendengar istilah pathological lying? Ini adalah fenomena ketika seseorang berbohong untuk menutupi kebohongan lainnya sampai kamu sendiri lupa dan percaya dengan kebohonganmu sendiri. Tingkat keparahannya, kamu bisa sampai berbohong seumur hidup hanya karena satu kali berbohong. Kalau kamu terbiasa dengan pathological lying, ya kamu akan merasa baik-baik aja tapi bakal bohong terus. Kalau nggak terbiasa, kamu mungkin akan mulai merasa nggak enak sama orang yang kamu bohongi dan menghindari bertemu dengannya. Akibatnya, interaksi sosialmu dengan satu orang terputus.

Rasa bersalah yang terus menerus membuat kamu akan sulit tidur. Nggak berhenti di situ saja, pola tidur yang berantakan akan mempengaruhi kesehatanmu. Dari sakit punggung, tekanan darah meningkat, dan bahkan sampai menurunnya sel darah putih, padahal sel darah putih dibutuhkan untuk kekebalan tubuh. Nah kalau sudah begini, kadang-kadang kasusnya jadi parah sampai kecemasan berlebihan atau depresi.

Untuk menghindari atau berhenti dari kebiasaan berbohong, kamu bisa mulai dari berteman dengan orang-orang yang menghargai kebenaran dan kejujuran. Lalu kamu bisa tanyakan kepada diri sendiri, bagaimana rasanya kalau kamu tahu ada seseorang yang dekat denganmu berbohong. Nggak enak dan kamu pasti nggak mau 'kan dibohongin? Pasti butuh waktu untuk menghentikan kebiasaan ini. Ingat-ingat saja selalu bahwa kebenaran yang menyakitkan jauh lebih baik dibandingkan dengan kebohongan yang membuai.

Saturday, July 1, 2017

DAHSYATNYA SURAT AL- IKHLAS

Rasulullah Muhammad SAW pada suatu ketika bersabda :
”Demi Allah yang jiwaku di GenggamanNYA, sesungguhnya :
*QUL HUWALLAHU AHAD* itu tertulis di sayap Malaikat Jibril.
*ALLAHHUS SOMAD*  itu tertulis disayap Malaikat Mikail.
*LAMYALID WALAM YUULAD* tertulis
pada, sayap Malaikat Izra'il ,
*WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD*  tertulis pada sayap Malaikat Israfil "

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: *Ketika saya {Rasulullah SAW} Isra’ ke langit, saya melihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan*

*Pada tiap-tiap pilar  itu terdapat padang pasir yang jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari Timur  hingga ke Barat* .
*Pada setiap padang itu terdapat 80,000 Malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas* .

Setelah mereka selesai membaca Surah tersebut maka berkata mereka :
”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik lelaki maupun perempuan.”.
Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas.
*Suatu ketika 70.000 Malaikat diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal* .
Kedatangan para Malaikat itu hingga meredupkan cahaya matahari.
*70.000 Malaikat itu diutus hanya  karena almarhum sering membaca surat ini* .
Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan Malaikat Jibril datang kepada  Nabi untuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Rasulullah S.A.W bersabda :
Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk didalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para Malaikat akan  membawanya dengan sayap mereka melintasi Titian Siratul Mustaqim lalu menuju ke Surga. (HR Qurthuby).

*SUBHANALLAH* ..........
Ya Allah, jadikanlah kami langgeng dalam membaca Surotul Al Ikhlas dan mengucapkan " *SUBHANALLAH* "
menjadi manusia, sesuai yang disabdakan Nabi SAW,  sehat, bermanfaat
dan wafat dalam keadaan *HUSNUL KHATIMAH*

disalin dari posting Whatsapp

Guru Corona

Corona mengajariku: Untuk Hidup Sehat , selalu mencuci tangan dengan sabun, bersih-bersih badan, mandi, kalau habis dari luar rumah, apala...