Thursday, July 30, 2015

Pekerjaan Sia-sia


Alloh swt berfirman:

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا


“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)

Ayat Al Quran tersebut diatas kuat sekali. Seringkali kejadian-kejadian saat ini terjadi persis seperti yang disampaikan ayat tersebut. Maha Benar Alloh atas segala firmannya.

Geli banget rasanya melihat salah satu foto di koran Analisa, Medan, tadi pagi (Kamis, 30 Augustus 2015). Yaah mungkin hari ini pun di beberapa Koran nasional lainnya memberitakan hal serupa. Foto kebakaran hutan dengan orang/pemadam yang berusaha memadamkannya. Bahkan beberapa hari yang lalu foto yang ditampilkan adalah sosok Bupati setempat yang berusaha ikut memadamkannya.

Bulshit semua !

Kejadian-kejadian serupa terulang lagi dan terus berulang tanpa ada solusi. Pembukaan lahan di musim kemarau dengan membakar hutan seolah jalan pintas yang sangat ekonomis. Pemilik lahan dengan cueknya mengabaikan dampak dari pembakaran itu. Polusi, penyakit, hubungan dengan daerah dan negara tetangga diabaikan.

Kebakaran hutan seolah jadi bancakan pemerintah pusat maupun daerah. Bisa dijadikan proyek dengan menggelontorkan Dana untuk pemadaman bahkan dengan membuat hujan buatan yang biayanya mahal. Lagi-lagi masalah hukum yang tidak tegas. Apalagi kalau pelakunya yang sudah ditangkap dapat dengan mudah lepas dan mengulanginya di musim yang akan datang. Seolah sudah melakukan berbagai upaya tetapi kebakaran itu tetap terulang dan terulang lagi. Coba pelakunya dihukum mati, dihukum berat, dicabut ijin usaha perkebunannya, seperti penenggelaman kapal pencuri ikan. Pasti lah orang berpikir ulang untuk melakukannya.

Benarlah ayat diatas menyebutkan seperti wanita yang mengurai kembali Kain yang sudah dirajutnya. Disatu sisi orang kerja keras memadamkan api disisi lain orang sibuk membakarnya. Hampir semua kejadian berlaku keadaan demikian, ada yang membangun, menata, tapi disisi lain ada yang merusaknya demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Ntah sampai kapan mental bangsa ini bisa berubah. Gak pemimpinnya, gak rakyatnya semua egois. Gak memikirkan diri dan nasib orang lain

No comments:

Post a Comment

Guru Corona

Corona mengajariku: Untuk Hidup Sehat , selalu mencuci tangan dengan sabun, bersih-bersih badan, mandi, kalau habis dari luar rumah, apala...